Wednesday, April 11, 2012

WowTernyata "Pakai E-Toll Card Bisa Gara-gara Love Juice Pome "



Akhirnya hari ini, aku pertama kalinya menggunakan fasilitas GTO (Gerbang Otomatis Tol). Aku gunakan di gerbang tol cililitan yg dari arah Jorr ke Tj priuk. Hoho senangnya, soalnya antrian cuma 1/3 dr antrian gerbang tol manual. Dan aku mencoba menghitung berapa lama waktu yg aku habiskan untuk antrian sekitar 15 mobil, Total sekitar 240 detik (4 menit). Waktu 4 menit merupakan waktu yg sangat singkat utk kondisi lalin tol di gerbang cililitan pas siang hari. dulu aku pernah menghabiskan sekitar 20 menit hanya utk byr tol dan ditambah macet setelah bayar tol, maka emosi melalui toll ini jadi super tinggi. tapi dgn e-toll card CUKUP 4 menit meskipun habis itu macet gila jg tapi paling tidak menghemat 15 menit utk byr tol.
Tapi dari perjalanan hari ini, sudah 2x aku melihat kendala di GTO. Pagi hari setelah mengantri di GTO,ternyata 2 mobil didepan ku mundur. Awalnya aku pikir rusak tapi ternyata sepertinya mobil paling depan saldonya ga cukup atau mungkin tidak sadar bahwa itu gto (karena setelah itu, mobil dibelakangku masuk GTO tidak bermasalah). Akhirnya akupun ikutan mundur. Siang ini pun di GTO cililitan, juga terjadi halangan dimana mobil depan sepertinya sudah kekurangan saldo di kartunya akhirnya pun harus dibantu petugas untuk buka palang GTO dan akhirnya dia bayar cash k petugas. Dua kejadian yg mirip terjadi dalam 1 hariku sehingga aku berpikir kenapa orang bisa ga sadar saldonya kurang? hal ini akan sangat menganggu bagi pengemudi lainnya apalagi kalau antrian padat & tidak ada petugas didekatnya karena membuat transaksi yg harusnya cepat menjadi lambat.

Untuk meminimalisir hal tersebut mungkin Bank Mandiri bisa menambahkan fitur credit alert sms bagi setiap e- toll card yang mendekati nilai credit 10.000 sehingga pengguna bisa tau bahwa dia harus isi ulang. Karena kalau ngga, siapa bisa ingat, apalagi orang seperti aku yang rada pelupa. Alhasil, bakal menganggu kelancaran di GTO.

Ngomong-ngomong kenapa aku akhirnya mutusin beli e-toll card karena selain temanku pernah cerita kemudahan ga usa antri panjang & memang akhir2 ini transaksi tol ku cukup tinggi, Tapi setelah dipikir-pikir sebenarnya karena sangat terpengaruh dengan hadiah yg ditawarkan tim lapangan Mandiri yg menjual e-toll card di pintu gerbang tol kelapa gading yg pertama kali aku liat berhadiah minuman Love jus pome dan aku rasa wah cukup worthy beli e-toll card 50rb berhadiah jus pome yg memang aku lg pengen coba. Namun pas pertama kali aku liat memang aku ga langsung beli,aku baru beli hari ini karena mereka menawarkan hadiah jus buah juga yg awalnya dr jauh aku pikir itu Love jus pome,jadi aku beli aja,eh ternyata Love jus guava. memang merkny sama namun aku maunya yg pome, tapi ya udalah toh ngantri jadi lebih pendek. :).

Proses pengambilan keputusanku utk menggunakan e-toll card yg kalau dilihat dr sisi pemasaran didasarkan pada Customer(Me, Myself) Perceive Value dimana dengan menambahkan hadiah Love jus pome Bank Mandiri membuatku melihat nilai keuntungan yg aku dapat dari e-toll card menjadi lebih besar daripada nilai yg harus dibayarkan (percieve value > percieved cost) karena brand jus pome tersebut membantu mengangkat nilai dari brand e-toll card. Pemilihan brand promosi yg tepat membantu menambah value bagi ku, namun kalau dia menggunakan brand jus yang mungkin tidak lebih premium (massal) dibandingkan Love Juice, mungkin aku tidak mau membelinya. Strategi ini, buat meng-acquire customer seperti aku sangat sukses. Tapi pertanyaan berikutnya : dengan keuntungan yang diperoleh dari e-toll card, kenapa masih banyak yang belum menggunakan e-toll card ini? mungkin tim marketingnya harus bekerja lebih keras lagi.

Aku kepikiran beberapa ide, mungkin tim pemasarannya bisa bekerja sama dengan bagian perpanjangan stnk & dealer mobil dengan memberikan langsung e-toll card bagi setiap pembeli mobil & yang memperpanjang stnk. pastinya bisa mendapatkan lebih banyak pengguna e-toll card.  Just a Thought.


No comments:

Post a Comment