Thursday, September 5, 2013

Marah Bikin Tubuh Jadi Lebih Sehat ?


Pernahkah kita merasa MARAH yang benar-benar :
1. Marah sampai ke Ubun-ubun
2. Errrgghhh sampai pengen teriak tapi tidak bisa
3. Ingin berbalik memarahi tapi tidak bisa
4. Ingin Mengigit 1 buku tebal sampai robek
5. Bikin hati dan pikiran ingin "meledak"
6. Sampai suhu tubuh meningkat seperti ada api di sekeliling tubuh (imajinasi berlebih:D)
7. Sampai mau ngomong pun tidak bisa
8. Sampai muka merah, kepala panas
9. Ingin mengigit sampai puas
10. Kalau ada yg nyolek, mungkin  bisa kebakar
11. (silahkan ditambahkan sendiri reaksi Marah Banget teman2)

Jika Iya, apa yang harus atau yang sudah pernah dilakukan?

Marah memang suatu bentuk emosi yang dapat berdampak negatif pada mental dan tubuh karena menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh kita. Dikatakan ketika kita marah, maka sel kita dapat langsung berubah menjadi sel tubuh seperti orang berusia 80 tahun. Sebaliknya ketika tertawa, sel tubuh kita menjadi sel semuda sel tubuh ketika masih anak-anak.

Dua pengalaman pribadi sehubungan dengan Marah Berat yang sangat menarik bagiku adalah:
1. Sekitar Feb / Mar '12 dimana aku Marah Berat dan merasakan semua kondisi diatas akibat merasa diri mendapatkan perlakuan tidak adil & tidak masuk akal dalam pekerjaan. Rasa Marah yang sangat besar membuatku benar-benar blank sampai hati pikiran tidak tenang. Pas sekali pada saat itu, suami pun sedang keluar kota sehingga tidak ada tempat perluapan emosi. Apa yang harus kulakukan?
Setelah tinggal di lingkungan baru selama 6 bulanan, aku sama sekali belum pernah ke tempat ibadah dengan alasan belum tau tempatnya padahal selalu melihat banner acara tempat ibadah tersebut :D.
Dan dengan hati pikiran yangg super tidak tenang, muncullah pikiran "mungkin akan menjadi lebih tenang dan damai kalau ke tempat ibadah", akhirnya aku mendatangi tempat ibadah tersebut yang sebenarnya hanya beda satu komplek dari rumah ku (memang selama ini malas aja). Meskipun akhirnya hanya sampai pada tempat parkir dan pulang setelah melihat papan pengumuman, namun malam itu menjadi suatu permulaan yang akhirnya menjadi suatu kebiasaan di hari minggu sampai sekarang (tentu saja ada bolongnya :D )

2. 25 Juli 2013 => Marah Berat diakibatkan oleh hal dalam pekerjaanku di area penjualan yang harus menghadapi semua tingkah laku pelanggan termaksud yang super menyebalkan. Kali ini, apa yg terjadi setelah Marah Berat tersebut? Sama seperti kejadian sebelumnya, suami juga sedang keluar rumah. (knp selalu nge-pas banget, suami tidak dirumah ketika aku Marah Berat? Seperti dia bisa sense something bad will happen kalau dia dirumah :p )
Karena tidak ada tempat utk curhat akhirnya pun aku memutuskan untuk menyalurkan semua emosi dan energi dari tubuh untuk menenangkan diri dengan cara naik turun tangga.
Dan mungkin karena tak pernah olah raga atau karena emosi tinggi sehingga menaiki tangga dengan ritme yang tidak tepat, akhirnya hanya 7x bolak balik saja, rasanya seperti mau pingsan dan tepar di lantai untuk catching my breath. Tubuh terasa lelah, namun hati dan pikiran pun menjadi tenang.
Kejadian ini, menyadarkan betapa lemahnya stamina tubuhku dan memacuku untuk lebih sering melakukan workout. Dan akhirnya sampai saat ini, aku menjadi lebih rutin ber"gerak" (olah raga ala kadarnya yg penting keringatan) +/- 30 menit hampir setiap hari. Dan pastinya, 30x naik turun tangga bukan masalah lg sekarang :p.

Dua kejadian Marah Berat diatas, tanpa terencana membuatku memiliki kebiasaan Positif yang baru dan mengajarkan ku apa yg dimaksud dengan "Channeling Anger". Kadang Marah tidak dapat kita hindari, namun kita punya kendali untuk mengatasi emosi tersebut dgn menggunakan energi dari emosi tersebut untuk melakukan sesuatu yang baik bagi diri namun selama ini selalu ditunda. Kenapa bisa seperti ini?  mungkin karena pada saat marah, kita benar-benar bertindak tanpa banyak berpikir, karena semua kemalasan yang biasanya menghalangi kita, tidak sempat mengirimkan sinyal ke otak karena terhalangi oleh emosi. 

Hal ini membuat Kondisi Marah Berat mungkin bisa kita jadikan Momentum utk diri melakukan hal baru yg positif. Namun, tetap saja menurutku, Tertawa dan Tersenyum dengan ikhlas adalah jauh lebih baik dari Marah terlepas dr positif habit yang terbentuk dari momentum tersebut.

Channeling My Anger
#1st101

No comments:

Post a Comment