Wednesday, April 4, 2012

WowTernyata "Nentuin / Seleksi Pacar dengan metode Weighted Average"

"Weighted Average" = salah satu kata yang aku senangi karena ketika mendengar kata ini ada nilai sophisticated, berkelas, ilmiah dll. Kata Weighted average juga kata yang mulai populer di telingaku (atau mulai ingat lagi :D) ketika aku melanjutkan kuliah S2 dimana aku mempelajarinya kembali di pelajaran accounting.

 Kalau secara definisi, weighted average merupakan "Sebuah nilai rata-rata dimana nilai yang digunakan dalam perhitungan tersebut memiliki bobot kepentingan"  atau kalau menurut sederet.com artinya adalah "Rata-rata tertimbang". 

Sebuah kata yang terdengar sangat hebat dikupingku dan kalau kita berdiskusi dalam satu kelompok dan menggunakan kata & konsep ini untuk berhitung, pasti selalu ada saja yang kurang mengerti atau butuh penjelasan lebih (aku juga suka binggung kadang-kadang apalagi kalau kepala lagi mumet, tambah ga nyambung :D ). hal ini mungkin dikarenakan kata "Weighted average" terdengar sangat ilmiah sekali dan rumit. 

Namun,  hari ini, pas meeting dengan sebuah agency, aku baru tersadar bahwa sebenarnya Kata "weighted" tidaklah semewah, seilmiah yang selama ini aku pikirkan. Kenapa? karena WowTernyata pas kita sekolah SD/SMP pun sebenarnya kita sudah mengenal sistem Weighted Average. Dimana kita mengenalnya?
Masih ingatkah ketika kita ujian di SD/SMP/SMA selalu ada beberapa tipe soal, dari Pilihan Ganda, Isilah Titik-titik, Essay, Mengarang, dll. 

Mari Ambil Contoh dua tipe soal saja untuk pelajaran PMP/PPKN. Total nilai terbaik jaman aku sekolah masih "100". Dalam ujian PMP (Pendidikan Moral Pancasila) ada 20 Soal PG, masing-masing bernilai 1 Point, dan ada 4 soal essay dengan nilai 20 point/soal. Jadi untuk dapat nilai minimal 80 aja, kita cuma perlu menjawab pertanyaan essay dengan benar, karena point/soalnya=20. Besarnya point soal essay itu menunjukkan bobot kepentingan dalam mengetes kemampuan pelajar. So, sejak kecil kita memang sudah diajarkan untuk melihat tingkat/bobot kepentingan dengan konsep yang sederhana. Tapi kenapa ketika sekarang mendengar kata tersebut, rasanya koq ilmiah sekali? (perasaan ku aja kali ya :D)

Setelah dipikir-pikir lagi, metode weighted average juga sering dipakai dalam urusan percintaan untuk mencari pasangan. setiap individu selalu memiliki Must Have item untuk calon pacar ideal. Mungkin ada yang punya 5, ada yang punya 10 atau lebih. Namun, tidak mungkin ada orang yang seratus persen memiliki semua karakter/ciri yang ada di list must have item tersebut. Maka, disinilah saatnya seseorang menggunakan metode weighted average untuk menentukan apakah dia layak dijadikan pacara atau tidak. contoh lagi dibawah ini adl Must have item list seorang wanita yang menginginkan pacarnya dan bagaimana nilai pacarnya dari masing-masing karakter tersebut.
KarakterBobot KepentinganRating Calon Pacar (1-10)Value
Dewasa20%81.6
Ganteng Bak Model30%51.5
Tinggi min 180cm10%50.5
Cumlaude10%40.4
Punya Rumah minimal 4 30%103
Weighted Average Final7

Jika si wanita tersebut memiliki target bahwa sang pacar harus punya nilai minimal 8, maka dengan nilai weighted average "7" tersebut, maka si wanita tidak akan memacari orang tersebut, namun jika targetnya 6, maka 7 adalah angka yang sudah memenuhi target dan bisa dijadikan pacar. (rumit juga ya kalau mau pacaran pakai hitung2an seperti ini :p )

Sambil menyeringai pada diri sendiri, baru menyadari Kata yang terdengar Ilmiah, Advance seperti "Weighted Average" sebenarnya sudah sering kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja mungkin dengan menggunakan bahasa asing, terdengar lebih kompleks. Kalau hidup bisa lebih mudah buat apa lebih susah. Tulisan ini juga sharing iseng mengulas kembali pemikiran ku yang aku rasa menggelitik hari ini. Selamat melakukan apa yang ingin dilakukan :)

No comments:

Post a Comment