Perjalanan
ke Palembang memberikan pengalaman menarik buatku. Menyaksikan aktivitas dan
kebiasaan unik masyarakat Palembang sampai ke cerita rakyat mengenai Pulau
Kemaro. Awalnya aku berpikir bahwa Palembang It’s just another city without any
interesting story in it kecuali Jembatan Ampera yang diiklankan di Bandara
Jakarta, tapi setelah melihat 4 hal dibawah ini, aku rasa Palembang bisa dijadikan
salah satu objek wisata international yang menarik.
1. Vintage-nya Jembatan Ampera

2. Sungai Musi & Pulau Kemaro


3. Kau Menyanyi Kau Membayar
Dalam perjalanan ke mobil setelah selesai melakukan kunjungan ke pasar Ilir, terlihat kerumunan orang yang menyanyi dan berjoget dipinggir sungai Musi dengan sound system yang cukup lengkap untuk musik jalanan. Namun yang unik adalah bukan kerumunan orang berjoget bersama namun ternyata itu merupakan kegiatan bisnis penyewaan sound system jalanan. Jadi pemilik sound system akan membawa alat-alatnya dan bagi yang ingin menyanyi, mereka dapat menyewa alat-alat tersebut. Jika di Jakarta penyanyi jalanan/pengamen akan diberikan sumbangan ala kadarnya, di Palembang, mereka harus menyewa peralatan sendiri. Mungkin kalau kebiasaan tersebut diterapkan di Jakarta, dampaknya adalah pengamen Jakarta akan berkurang atau memang semua pengamen jalanan akan memiliki standard mengamen yang lebih advance :)
4. "Menghirup" Kuah Pempek
Di Jakarta, pempek merupakan salah satu dari pilihan kudapan ringan yang harus bersaing dengan bakso. Kuah pempekdi Jakarta diberikan potongan timun dan sejenis abon ebi yang akan diseruput dengan sendok. Namun untuk Wong Kito, pempek merupakan snack setiap saat dan setiap hari. Tempat makan pempek pun sudah seperti kopitiam, orang berkumpul bercengkrama sambil nynack pempek. Dan yang menarik adalah kuahnya yang lebih kental daripada Jakarta dimasukkan di cangkir kecil dimana cara makannya bukan dengan mencelupkan pempek ke dalam kuah namun kuahnya di"hirup" (langsung diminum) seperti minum kopi. Pertama kali melihat temanku meng"hirup" kuah tersebut langsung kaget, namun pas dilihat ke sekililing, ternyata semua melakukan hal yang sama.
4 hal diatas membuat perjalanan bisnis menjadi lebih menyenangkan, dan mungkin jika aku tinggal di Palembang lebih lama lagi, akan terlihat lebih banyak lagi keunikan yang bisa diceritakan yang menunjukkan keragaman nusantara kita.
Salam : Wong Kito Galo
Dalam perjalanan ke mobil setelah selesai melakukan kunjungan ke pasar Ilir, terlihat kerumunan orang yang menyanyi dan berjoget dipinggir sungai Musi dengan sound system yang cukup lengkap untuk musik jalanan. Namun yang unik adalah bukan kerumunan orang berjoget bersama namun ternyata itu merupakan kegiatan bisnis penyewaan sound system jalanan. Jadi pemilik sound system akan membawa alat-alatnya dan bagi yang ingin menyanyi, mereka dapat menyewa alat-alat tersebut. Jika di Jakarta penyanyi jalanan/pengamen akan diberikan sumbangan ala kadarnya, di Palembang, mereka harus menyewa peralatan sendiri. Mungkin kalau kebiasaan tersebut diterapkan di Jakarta, dampaknya adalah pengamen Jakarta akan berkurang atau memang semua pengamen jalanan akan memiliki standard mengamen yang lebih advance :)
4. "Menghirup" Kuah Pempek
Di Jakarta, pempek merupakan salah satu dari pilihan kudapan ringan yang harus bersaing dengan bakso. Kuah pempekdi Jakarta diberikan potongan timun dan sejenis abon ebi yang akan diseruput dengan sendok. Namun untuk Wong Kito, pempek merupakan snack setiap saat dan setiap hari. Tempat makan pempek pun sudah seperti kopitiam, orang berkumpul bercengkrama sambil nynack pempek. Dan yang menarik adalah kuahnya yang lebih kental daripada Jakarta dimasukkan di cangkir kecil dimana cara makannya bukan dengan mencelupkan pempek ke dalam kuah namun kuahnya di"hirup" (langsung diminum) seperti minum kopi. Pertama kali melihat temanku meng"hirup" kuah tersebut langsung kaget, namun pas dilihat ke sekililing, ternyata semua melakukan hal yang sama.
4 hal diatas membuat perjalanan bisnis menjadi lebih menyenangkan, dan mungkin jika aku tinggal di Palembang lebih lama lagi, akan terlihat lebih banyak lagi keunikan yang bisa diceritakan yang menunjukkan keragaman nusantara kita.
Salam : Wong Kito Galo
#1st101
No comments:
Post a Comment