Kesadaran
akan kesehatan dewasa ini semakin meningkat terlihat dari munculnya makanan organic,
rendah lemak, rendah kolesterol dan lain-lain. Pusat kebugaran yang berjamur
dimana-mana dan diramaikan dengan kegiatan fisik seperti lari marathon 5K, 10K,
Color Run, #BajakJKT dan sebagainya. Restoran mulai menonjolkan nasi organic,
sayuran organic untuk menarik pelanggan. Makanan organic pun dihargai lebih
oleh penjual dan pembeli. Bahkan saya sendiri juga memiliki kesadaran untuk
hidup sehat yang lebih besar saat ini dibandingkan 3-5 tahun yang lalu. Konsumsi
buah dan sayuran lebih meningkat. Aktifitas fisik juga lebih diperbanyak dengan
tujuan untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat, awet muda dan menghilangkan
stress.
Suatu hari
ketika berkendara, mulailah aku memikirkan daftar belanjaan buah dan sayur
untuk dijadikan jus di pagi hari. Sambil memikirkan hal tersebut, tiba-tiba
terbesit dalam pikiran : “Kalau sudah sehat trus mau ngapain?”. Aku memberikan
usaha lebih untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat memang bukan sebuah hal
yang salah, namun pertanyaan diatas sangat menggelitik dan membuatku berpikir
lebih lanjut. Apakah dengan kita memakan makanan bergizi dan berolahraga serta
memiliki gaya hidup yang baik dan akhirnya menjadi sehat, kita akan berhenti
sampai disitu?. Pemikiran ini juga akhirnya menyadarkan ku pada slogan “Makan
untuk Hidup atau Hidup untuk Makan?”. Seringnya ketika dalam bercandaan sehubungan
dengan kesenangan makanku, aku mengucapkan “ya iyalah, kita kan makan untuk
hidup”, namun apakah cukup hanya dengan “makan untuk hidup”?. Hal ini membuatku
merasa semua makanan dan usaha ku untuk sehat koq terasa sia-sia karena seperti
kita semua tahu, sesehat apapun tubuh kita, tidak akan pernah bisa mengalahkan
kematian. Setelah kita mati maka tubuh yang sehat juga akan hilang.
Di sisi lain,
banyak juga orang yang tahu bahwa makan makanan yang bergizi, makan secukupnya,
bergerak sebanyak mungkin, gaya hidup sehat seperti tidak merokok, tidak
meminum minuman keras dan lainnya adalah hal yang baik namun semua hal itu
tidak dilakukan. Yang merokok tetap merokok meskipun tahu setiap saat mereka
merokok, maka mereka memasukkan racun kedalam tubuh. Yang sering bergadang tau
bahwa Organ Otak dan Kulit lebih cepat “rusak” namun dengan berbagai alasan
mereka tetap tidur di pagi hari. Yang sudah overweight tahu bahwa makan
secukupnya adalah salah satu hal yang harus dilakukan untuk menurunkan berat
badan, namun tetap saja makan lebih dari yang dibutuhkan. Kenapa hal ini bisa
terjadi?. Dari dua kelompok diatas, yang sadar dan take action untuk sehat dan
yang sadar namun tetap cuek, manakah yang lebih baik?.
Singkat
cerita, akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa aku seharusnya tidak boleh berbangga
pada ucapan bercandaan “Hidup untuk Makan” karena aku harusnya menjalankan
slogan “Makan untuk Hidup”. Hidup disini tidak berarti mampu bernafas bergerak
dan beraktifitas. Namun hidup disini berarti mau berbagi dan memberikan nilai
lebih kepada orang lain selain diri sendiri dimulai dari lingkungan keluarga,
saudara, orang tidak dikenal dan masyarakat umum. Hal ini bisa rumit atau juga
sederhana tergantung pada masing-masing pribadi. Dan bukan hanya selama kita
hidup kita dapat berbagi karena setelah kita meninggal pun kita masih bisa
berbagi dengan cara menjadi pendonor organ ataupun darah (dibilang paling mudah namun tidak juga, tanyakanlah pada orang yang memiliki tekanan darah rendah namun ingin menjadi pendonor). Dan inilah jawaban atas pertanyaan
ku diatas “Kalau sudah sehat trus mau ngapain?”.
Aku rasa
ketika kita memiliki pemikiran dan keinginan untuk berbagi dengan sekitar kita ketika
kita masih hidup dan menjadi pendonor Organ Tubuh ketika sudah meninggal nanti
akan mebuat kita lebih termotivasi dan berkomitmen untuk mendapatkan tubuh yang
sehat karena semua usaha menjadi lebih bermakna dan bernilai. Bahkan bagi
sebagian orang yang sudah sadar akan kesehatan namun masih belum mengambil
tindakan apapun untuk lebih sehat.
Buat
teman-teman yang tertarik untuk menjadi pendonor organ Mata, dapat mendownload
form surat pernyataannya di https://www.dropbox.com/s/0odbme7k73x1xwk/IMG.pdf
. form dapat di fax atau diemailkan ke Pak yan.budiman@yahoo.com . form akan diproses
di Bank Mata Indonesia. Atau datang saja ke Rumah Sakit Mata Aini. Untuk informasi
donor organ tubuh yang lain belum didapatkan, kalau ada nanti akan di share
juga bagi yang berminat.
Seize
The Day!
No comments:
Post a Comment