Thursday, May 24, 2012

WowTernyata "Sandal Jepit Penyebab Tumit Kaki Pecah"

Sudah beberapa hari ini, tumit kaki ku terasa mulus dan malam ini pas mandi, aku perhatikan lebih detail ternyata benar, Tumit kaki yang pecah sudah hilang. Senangnya, karena meskipun aku bukan tipe fashionista yang sangat peduli dengan penampilan, tapi tetap saja ketika melihat tumit kaki pecah rasanya koq jorok, ga sehat dan sedikit malu kalau dilihat suami. Masalah tumit pecah aku rasa sebenarnya baru pertama kali aku alami dimulai dari sekitar setahunan lalu setelah kantor berpindah ke area ujung selatan. Awalnya aku aga binggung koq bisa pecah-pecah tumitnya padahal aku tidak cuci baju(mamaku suka cerita tumit kaki nya pecah-pecah karena dulu selalu cuci baju sehingga kena air sabun terus), kaki jarang terendam air. Suamiku berkata "mungkin kena jamur & menyarankan menggunakan obat", namun aku tidak berasa kena jamur. Akhirnya aku coba pikirkan apa yang berbeda dalam keseharianku untuk mencari tahu penyebab tumit pecah tersebut. Tibalah aku dikesimpulan bahwa seringnya aku memakai sendal dalam perjalanan ke kantor dengan angkutan umum membuat kaki lebih sering terpapar dengan debu dan udara yang membuat kulit kaki lebih cepat kering. Kenapa bisa mengambil kesimpulan ini?karena dipekerjaan sebelumnya memang aku selalu membawa kenderaan dan pada saat kuliah setiap harinya memakai sepatu & angkutan umum menuju kampus, aku tidak pernah mengalami masalah tumit pecah. Padahal masa kuliah lebih lama dibandingkan periode aku menempati kantor baru, maka kebiasaan mengenakan sendal jepit dijalanan lah yang menyebabkan tumit pecah. Untuk mengatasinya, awalnya aku memutuskan untuk selalu mencuci kaki sesampai kantor dan menggunakan lotion supaya kelembaban kulit kaki tetap terjaga. Aku menjalaninya sekitar 2 bulanan namun tetap saja belum hilang masalah tumit pecah meskipun sudah tidak kering lagi. Suatu hari aku menemukan sejenis sabut dari plastik yang sangat cocok digunakan untuk menggosok kulit kering di kaki. Ketika menggunakannya selama 3 hari berturut-turut, ta-da...kulit kering sudah terangkat dan tumit kaki menjadi lebih halus, meskipun belum 100%. Dan itu dilanjutkan dengan mencoba merendam kaki dengan air hangat dan menggosok untuk mengangkat kulit mati. Hal ini memang membantu tapi tetap saja tumit kaki masih pecah-pecah. Aku melakukannya selama lebih kurang 2 bulan, dan akhirnya berhenti karena lupa :p. sekitar 4 bulan yang lalu, aku mulai membawa kendaraan kekantor dan perawatan kaki yang aku lakukan pun hanya membersihkan dengan sabun pada saat mandi. Meskipun hanya dibersihkan dengan sabun, namun tumit kaki yang pecah pun hilang. Pengalaman diatas membuatku menarik kesimpulan bahwa salah satu penyebab tumit kaki yang pecah adalah seringnya kaki terpapar dengan udara dan debu pada saat yang bersamaan ketika menggunakan sendal dijalanan yang membuat kulit kering dan debu mempercepat keretakan kulit. Kulit kering akan mudah menjadi tempat debu bersembunyi dan semakin banyak debu yang terselip maka pecahan ditumit menjadi lebih besar dan banyak. Dan cara memastikan hal ini tidak terjadi adalah dengan menggunakan alas kaki tertutup ketika berada diluar ruangan untuk menjaga kelembaban kulit, dan bisa dilanjutkan dengan perawatan lainnya seperti rutin melakukan penggosokan kaki untuk mengangkat kulit mati dan ingat diberikan lotion pelembab setelahnya. Happy Feet feels great.

No comments:

Post a Comment