Saturday, June 23, 2012

Marketing Vs. Sales or Marketing Cs. Sales?

Akhir-akhir ini selalu muncul pertanyaan & pernyataan "ya, kalau liat dari strengthmu, sepertinya kamu memang lebih cocok di sales". "kenapa pindah ke sales?" dll. Pertanyaan ini selalu ditanyakan oleh teman-teman sekitar lantaran aku mau berpindah dari pekerjaan marketing dan masuk ke sales (kembali), dimana diawal karierku memang di mulai dari dunia sales. Pertanyaan ini semakin ditanya, aku semakin berpikir kenapa semua orang harus melihat dunia sales dan marketing menjadi dunia yang berbeda? Kenapa orang harus melihat bahwa orang (pelaku) yang berada di dunia sales dan marketing merupakan orang dengan karakter dan kemampuan yang berbeda?. Pertanyaannya apakah dua dunia itu berbeda?Memang dua bidang tersebut bisa memiliki istilah-istilah yang berbeda, tapi apakah kosa kata/istilah tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk membedakan dua bidang tersebut?. Apakah profile pelaku orang di dunia sales dan marketing harus berbeda, apakah orang yang ada didunia sales tidak bisa berada di dunia marketing maupun sebaliknya.  Dan setelah aku pikirkan, Jawabannya adalah "Tidak" (menurutku).

Kenapa tidak? karena akhir aktifitas sales dan marketing adalah memastikan produk perusahaan berhasil sampai ditangan pembelinya untuk digunakan dan memastikan pembelinya melakukan pembelian ulang. Seseorang untuk bisa menjalankan aktivitas diatas artinya orang tersebut harus mampu memahami siapa dan dimana pembelinya, mengetahui apa yang dibutuhkan sekarang dan nanti, cara berkomunikasi yang tepat dengan pembelinya, bagaimana menjangkau pembeli tersebut. Kemampuan diatas harus dimiliki oleh seseorang baik yang ada di bagian sales maupun bagian marketing melalui berbagai cara. Dan jika seseorang sudah memiliki kemampuan seperti diatas, maka itu adalah fondasi yang sangat kuat untuk dia berada dibidang sales maupun marketing meskipun cara untuk memiliki kemampuan diatas bisa berbeda antara sales dan marketing.


Pernah aku pikirkan bahwa kegiatan Marketing dan Sales bisa diibaratkan seperti peran suami dan istri didalam sebuah keluarga, dimana istri pada umumnya memastikan semua urusan rumah tangga dapat teratasi sehingga suami dan anggota keluarga lainnya dapat menjadi lebih nyaman. Suami umumnya bertugas untuk menjadi pencari nafkah memastikan semua kebutuhan tumah tangga bisa terpenuhi. Sebelum suami pergi bekerja, istri memasakkan sarapan, memastikan baju suami tersedia dengan layak sehingga suami bisa bekerja dengan kondisi prima. Hal ini sama seperti kegiatan marketing yang memastikan semua produk dan rencana pemasaran tersedia sehingga tim sales dapat melakukan kegiatan penjualan dengan lebih efesien. Peran suami dan istri yang jika didefinisikan melalui tugas dan tanggung jawabnya dan bukan dari jenis kelamin, maka baik pria maupun wanita bisa menjalankan dua peran tersebut dan dewasa ini, tidak dipungkiri banyak pria yang lebih unggul dalam melakukan peran istri dan banyak wanita yang unggul dalam melakukan peran suami. Hal ini menunjukkan, jika Pelaku peran dalam rumah tangga bisa dilakukan oleh baik pria maupun wanita, maka pelaku bidang sales dan marketing juga bisa. Pelaku atau praktisi sales bisa menjadi praktisi marketing dan begitu juga sebaliknya.


Kenapa dua bidang yang sangat berdekatan yang melengkapi satu sama lain harus dipandang sebagai sesuatu yang berbeda khususnya untu pelakunya? padahal banyak sekali pratisi sales atau marketing yang berasal dari bidang yang benar-benar berbeda seperti logistik, keuangan, SDM & operation. Kalau dari bidang lain bisa masuk ke sales dan marketing, kenapa masih harus berpikir bahwa pelaku sales & marketing tidak bisa sama?







No comments:

Post a Comment