Sunday, June 24, 2012

Menggorok & Bruxism Mempengaruhi Kualitas Tidur

Aku merupakan seorang yang cukup peduli dengan kesehatan dan cara alamiah untuk meningkatkan kondisi fisik. Dimulai dari mengurangi konsumsi daging dan memperbanyak serat, membawa botol minum untuk memastikan aku tidak mengalami dehidrasi dengan minum air putih yang cukup, memperbanyak makan buah untuk menggantikan camilan dan Tidur yang cukup. Dalam urusan tidur, aku memiliki 2 keyakinan:
1. Harus Tidur 8 jam agar tubuhku menjadi lebih sehat karena tidur adalah waktu tubuh melakukan perbaikan sel-sel tubuh
2. Tidur sebelum jam 10PM, karena waktu tubuh paling aktif untuk melakukan regenerasi sel-sel adalah jam 11PM-2AM
Keyakinan diatas membuat pola hidupku terasa lebih teratur dan jarang mengalami masalah bad mood di pagi hari. Dan ketika karena satu dan lain halnya, aku terpaksa bergadang atau tidur lebih dari jam 1AM, maka bisa dipastikan esok paginya aku akan bangun dengan jerawat diwajah dan rasa kantuk super.

Setelah menikah, keyakinan diatas tetap aku pegang dan kebetulan karena belum punya anak, jadi pagi hari terasa lebih santai meskipun seharusnya aku menyiapkan sarapan untuk suami :p. Karena menunggu giliran mandi dan berbekal keyakinan jam tidur harus 8 jam, aku selalu bangun terakhir dan ketika dibilang aku malas bangun pagi, aku menggunakan alasan bahwa aku memang perlu tidur 8  jam sehingga kalau aku tidur jam 10PM ya aku akan bangun jam 6AM (jam biasanya aku bangung sedangkan suamiku bangun jam 5-5.30 AM). Dan suamiku akan membalas dengan pernyataan "yang penting kualitas tidur, bukan kuantitas".  Peryataan tersebut suka aku acuhkan karena aku merasa bahwa ya begitulah lingkungan tempat ku tidur, kasurnya cukup empuk, ruangan cukup gelap, apalagi yang bermasalah?sepertinya tidak ada, dan aku tetap merasa ngantuk jika tidur kurang dari 8 jam. Namun pernyataan ini benar-benar aku rasakan ketika suamiku melakukan perjalan dinas tanggal 17-19 juni kemarin. 

Setiap kali suamiku melakukan perjalanan dinas, aku pasti tidur diatas jam 11PM karena ada rasa tidak nyaman berada dirumah sendirian. Tgl 17-18 Malam, aku tidur +/- jam 11.30 namun aku selalu terbangun sekitar jam 5-5.30 (tidur +/- 6 jam) dan TANPA ada rasa kantuk yang biasanya berasa kalau tidur kurang dari 8 jam. Dan hal ini menjadi jauh lebih terasa ketika tgl 19 malam dimana suamiku sudah pulang, dan aku tertidur sekitar jam 10.30PM, dan esok paginya aku terbangun sekitar jam 6an dengan rasa kantuk. Hal ini membuatku penasaran, akhirnya aku mencoba mengamati kondisi ketika aku bangun pagi di hari-hari berikutnya. Dan benar saja, ketika aku tidur kurang dari 8 jam, aku selalu bangun dengan rasa kantuk. Namun kenapa tgl 17-18 malam ketika aku tidur kurang dari 8 jam, tidak terasa kantuknya di pagi hari?. 

Disinilah aku menyadari kebenaran pernyataan suamiku mengenai "Lebih penting kualitas tidur bukan kuantitas". Suamiku memiliki masalah dengan tidur yang mendengkur dan menggeretakkan gigi. Dengkurannya kadang bisa sangat keras sampai masuk ke mimpiku seperti lagi ada yang ngebor tembok dll. Gemeretak giginya juga bisa membuatku terbangun di malam hari dan menggunakan tanganku untuk menahan rahangnya sehingga tidak bergerak. Memang awalnya aku merasa terganggu dengan hal tersebut, namun makin lama aku merasa sudah terbiasa, tapi ternyata secara tidak kusadari hal tersebut merupakan penyebab aku mengalami penurunan kualitas tidur.

kidshealth.org
Setelah di browsing, WowTernyata menggeretakkan gigi merupakan penyakit bernama Bruxism yang bisa disebabkan karena sakit kepala,, sakit leher atau sakit di gusi, selain itu, Bruxism juga bisa muncul karena stress tubuh dan pikiran yang menyebabkan ketegangan saraf. Secara umum, obat-obatan tidak berpengaruh dalam perawatan Bruxism, namun relaksasi otot sebelum tidur dapat meminimalisir Bruxism dengan cara melakukan meditasi dan pijat wajah sebelum tidur, dan melatih pengelolaan stress. Broxism sendiri memiliki dampak pada kerusakan gigi dan nyeri. Cara pemijatan wajah juga dapat dilihat di http://annunaki.me/2010/12/31/mau-awet-muda-lakukan-pijat-wajah/


Selain Bruxism, Dengkuran yang juga menjadi salah satu masalah dalam tidur disebabkan karena tersumbatnya jalur nafas atau udara memasuki dan keluar dari tubuh yang bisa disebabkan karena adanya lendir, jaringan lemak berlebih serta lemasnya otot tenggorokan dan lidah yang menurun ketika tidur terlentang sehingga menutupi jalur pernafasan. Kalau dari hasil browsing yang aku baca, sepertinya mendengkur ini memang tidak bisa sembuh total khususnya bagi yang disebabkan oleh sinus sehingga dibutuhkan penanganan medis. Namun kita tetap bisa membantu meminimalisir dengkuran dengan cara:
1. Memastikan pasangan tidur dengan posisi miring sehingga lidah tidak turun menutupi jalur pernafasan 
2. Jika pasangan merasa ada lendir dihidung maupun tenggorkan, bantu dengan melakukan penguapan air panas dan penggunaan balsem yang bisa melegakan jalur pernafasan
3. Berolah raga teratur sehingga bobot tubuh menjadi seimbang
4. Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol yang dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas jaringan otot tenggorokan dan saluran pernafasan serta bisa menimbulkan iritasi pada jaringan. 
Dengkuran sudah menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit dalam tubuh manusia seperti sakit jantung, stroke, dll sehingga sangat penting bagi kita untuk melakukan kegiatan yang dapat meminimalisir masalah ini.


Happy Sleeping with minimum Snoring & Broxism



No comments:

Post a Comment