Ketika mengenang kegiatan berlibur di pantai, hal pertama yang dilakukan adalah berdiri di tepi pantai, menghadap ke laut bebas, menikmati tiupan angin menyentuh tubuh dan wajah sambil menunggu datangnya ombak yang menerpa kaki dan akhirnya pergi meninggalkan kita sambil menarik pasir-pasir dipantai melewati punggung dan sela-sela kaki. Datang dan perginya ombak tersebut secara otomatis akan membuat kaki kita terbenam didalam pasir dan kita akan merasakan sensasi lembut ketika kaki diangkat dari timbunan tersebut, dan ini selalu menjadi kegiatan pembuka dari liburan dipantai bagiku meskipun kalau diingat-ingat kembali, sepertinya tidak ada yang pernah mengajariku melakukan hal ini dan kalau diperhatikan lebih lanjut, kita akan selalu dapat menemui aktivitas ini dilakukan pengunjung pantai disetiap kunjungan kita ke pantai.
Setenang apapun, pantai akan selalu memiliki ombak ataupun riak kecil karena adanya tiupan angin. Kombinasi dari hembusan angin dan terpaan segarnya air lautlah yang membuat pengalaman berlibur di pantai menjadi istimewa bagi banyak orang. Namun ada kalanya angin bertiup sangat kencang sehingga menciptakan ombak yang sangat tinggi dan liar (Badai) dan jika kita tidak berhati-hati maka bisa terbawa arus. Penikmat pantai juga bisa terbagi menjadi beberapa kategori yaitu Extreme, Advance, Standard, Beginner. Extreme merupakan orang-orang yang justru datang untuk bermain dengan badai. Advance merupakan orang yang senang bermain dengan ombak besar seperti para peselancar professional dimana semakin besar ombaknya semakin baik untuk pengembangan kemampuan mereka. Standard adalah orang-orang yang senang datang dan berenang dengan santai di pinggir pantai menikmati kesegaran udara dan air laut. Terakhir Beginner adalah para penikmat pasir pantai yang pada umumnya datang untuk duduk ditepian pantai menikmati kelapangan langit dan pantai sambil ngobrol, baca buku dll dengan sesekali menyentuhkan kaki dan tangan di air.
Ketika aku coba merenungkan kembali kegiatan bermain dipantai, WowTernyata memiliki kesamaan dalam kehidupan yang kita jalani. Ombak ibarat tantangan atau masalah yang akan selalu datang dan pergi dalam kehidupan kita. Ketika Ombak datang dan pergi menerpa kaki kita sama seperti ketika kita berhasil menyelesaikan tantangan dalam hidup yang akan membawa kepuasan dan kesenangan dalam diri dan kita mendapatkan hal atau ilmu baru untuk masuk ke level yang berikutnya.
Seperti terpaan ombak juga yang kadang membawa karang/batu kecil yang akhirnya melukai kaki kita, sama seperti tantangan yang dapat melukai perasaan, harga diri, egoisme kita, namun pada akhirnya ketika kita melewati tantangan tersebut maka kita akan mendapatkan kebijaksanaan baru seperti bermainlah di pantai yang banyak pasir halus sehingga tidak lecet-lecet kakinya.
Seperti terpaan ombak besar atau badai, sama seperti kehidupan kita yang dihadapkan pada tantangan besar yang bisa mempengaruhi kesejahteraan hidup, keharmonisan keluarga, kesehatan tubuh dan lainnya. Dan ada yang datang tiba-tiba sehingga mau tidak mau kita harus menghadapinya namun ada yang sudah diprediksikan sehingga seperti pengunjung pantai, kita bisa memilih untuk tidak masuk kedalam air tersebut atau bagi para Expert dan Advance yang memnag penikmat ombak besar, maka mereka akan berantusias tinggi sekali bermain dengan ombak tersebut. Namun ketika kita tidak mampu memanfaatkan ombak besar tersebut maka akan hanyut terbawa arus, dan mungkin kehilangan apa yang sudah kita miliki saat ini.
Tapi Seperti hukum alam bahwa Badai Pasti Berlalu, jika kita terus berjuang melewati badai tersebut maka kita akan dapat melihat cahaya yang menembus awan diujung pusaran badai yang menandakan munculnya kesempatan baru untuk kita raih.
Meskipun tidak ada yang pernah mengajari untuk bermain ombak dipantai, naluri setiap individu selalu muncul untuk bermain. Hal ini menunjukkan bahwa kita memang dilahirkan sebagai pencari tantangan karena kita tidak akan pernah puas dengan status Quo sama seperti ketika kita belajar berjalan, meloncat, masuk sekolah, berpacaran, berpindah-pindah pekerjaan, mencari pasangan hidup, memiliki keturunan dan akhirnya menua dan meninggal. Dengan Naluri pencari tantangan maka sangat wajar jika kita selalu menemukan tantangan untuk kita hadapi dalam hidup karena seperti pantai tanpa ombak akan membuat seseorang tertidur pulas sampai akhirnya kulit terlalu gosong terbakar matahari yang dapat menimbulkan penyakit kanker kulit atau dehidrasi tingkat tinggi dll. Sama Seperti hidup tanpa tantangan apapun akan membuat kita berdiam disatu titik terlalu lama sampai akhirnya ketika kita menoleh kebelakang, tidak ada orang dan ketika melihat kedepan, yang terlihat adalah punggung orang lain.
Ombak datang dan pergi silih berganti dan badaipun pasti berlalu, dan ketika semua itu berakhir maka akan muncul pelangi menghiasi langit yang memberikan senyum diwajah kita. Sama seperti semua tantangan kecil maupun besar yang datang silih berganti pada akhirnya akan selalu memberikan satu hal baru dalam diri kita baik itu pengalaman, kemampuan, materi, lainnya namun yang terpenting adalah kebijaksanaan dalam hidup. Maka itu muncul pribahasa “Banyak Makan Garam” yang berarti banyak pengalaman hidup. Kenapa menggunakan kata “Garam” bukan Gula, karena Tantangan hidup sama seperti Ombak dilaut yang mengandung Garam….
Dan Jika kita berani bermain dengan ombak ketika kecil, kenapa ketika kita dewasa kita menyerah menghadapi tantangan hidup....?
* Photos are in courtesy of Sawarna Beach Gank. So Much fun there. One of very attractive & clean Beach. Further info about Sawarna will be written on different article :)
No comments:
Post a Comment