Banyak karyawan yg memasuki masa dimana karyawan tersebut merasa bahwa dia sudah ada di level yg secara kemampuan sudah maksimal namun secara karier sudah terasa mentok, pada akhirnya berdampak pada hilangnya semangat bekerja dan melihat pekerjaan hanya sebagai rutinitas. Karyawan yg memasuki masa seperti ini, memiliki pemikiran untuk melakukan hal berbeda seperti berpindah ke perusahaan lain, membangun usaha sendiri maupun menambah kegiatan lain selain bekerja.
Bagi karyawan yg masih berada di usia muda, berpindah perusahaan merupakan hal yg lebih mudah dibandingkan yg lbh senior. Jika Karyawan dengan usia lbh senior yg sudah berada di middle management namun memiliki kesulitan naik ke jenjang yg lebih tinggi lagi, lebih memilih utk memulai usaha sendiri maka sering muncul keraguan. Keraguan untuk berhenti dari pekerjaan yg memberikan pendapatan dan kebosanan tetap setiap bulannya karena alasan "saya belum tahu mau ngapain".
Nah disinilah pertanyaannya muncul, apakah benar kita "Tidak Tahu" apa yang mau kita lakukan atau sebenarnya kita "Belum Berani" mengambil resiko yg mungkin muncul ketika kita memulai suatu hal yang baru?. Jika memang kita sedang ada di posisi yg penuh keraguan ini dan berpikir kita tidak tahu apa yang mau dilakukan, cobalah untuk duduk rileks & pejamkan mata dan mulai bertanya pada diri sendiri. "Benarkah aku tidak tahu apa yang mau ku lakukan?".
Seorang teman akhir-akhir ini sedang memasuki masa "level of incompetence" & memutuskan untuk resign. Setelah surat diberikan, teman ini bukannya merasakan excitement baru ternyata malah mengalami kecemasan & kebinggungan tingkat tinggi yg berdampak pada kondisi fisiknya sampai suatu hari dia berkata "Aku tidak tahu apa yg mau aku lakukan". Dalam setiap pembicaraan sebelum dia resign, dia sering menceritakan kalau nanti uda resign, dia mau mulai fokus pada kegiatan A, mulai investasi pada bidang B, dan jg mulai mencari-cari informasi di internet mengenai peluang usaha ini dan itu.
Dengan penuturan dia mengenai keinginan dan keraguannya, akhirnya muncul pertanyaan :
1. sebenarnya kamu ga tau apa yang mau kamu lakukan atau kamu ga berani mengambil resiko terhadap apa yg ingin kamu lakukan?
==>teman tersebut terdiam dan akhirnya menjawab "memang beresiko"
2. Tapi resikonya bisa diperhitungkan? Akan sebesar apa?
==> karena saat ini aku belum terjun k bisnis tersebut & banyak belum tahu makanya resikonya jadi lbh besar
3. Ada cara utk meminimalisir resiko tersebut?
==> tapi kalau ga terjun, terjun y ga akan tau sampai kapan pun
4. Mumpung masih ada waktu sampai sebelum resign, mungkin ada bbrp hal yg bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko tersebut
***semua terdiam & mengangguk
Dari pembicaraan diatas, dapat kita lihat bahwa pikiran sering terjebak dalam membuat kesimpulan yg lebih mudah diterima diri kita, namun ketika kita gali lebih mendalam, kita akan menemukan jawaban yang sebenarnya kita sudah punya. Dengan jawaban tersebut, bukan berarti bahwa keraguan & resiko akan hilang secara langsung, namun kita mulai bisa menyusun langkah-langkah yg bisa dilakukan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Apakah setelah itu kita secara pasti akan berhasil? Belum tentu juga, tapi pastinya akan membuat kita mengambil langkah pertama untuk perjalanan yang menghidupkan kembali api semangat dalam diri.
Jadi apakah kita "Tidak Tahu" atau "Belum Berani"?
No comments:
Post a Comment