Wednesday, May 30, 2012

Kisah Asmara "Baca Bukumu dan Praktekkan"

Pepatah kuno mengatakan "Buku adalah Jendela Dunia", ada yang bilang buku adalah sumber ilmu. Buatku buku adalah salah satu sumber kemajuan yang pantas menjadi salah satu instrumen investasi selain saham, emas, properti dan lain-lain karena akan memberikan nilai positif dimasa depan, seperti sebuah buku berjudul "1001 Tips Sehat" yang aku beli 2-3 tahun lalu yang pada saat itu rasanya sangat tidak menarik untukku karena membahas bagaimana menyimpan makanan (daging, telur, dll) di kulkas, dll. Namun seminggu yang lalu ketika aku lagi makan buah di pagi hari, aku buka buku tersebut, aku langsung merasakan bahwa buku tersebut sangat berguna sekali, "ini ni informasi yang aku cari-cari", karena setelah menikah, pas mau beli telur, aku binggung cara memilih telur yang bagus, aku juga tidak tahu cara menyimpan daging dll untuk menjaga kesegarannya, dan semua itu tertulis di buku tersebut. Buku tersebut menjadi semacam buku pegangan ku saat ini setiap kali mau belanja kebutuhan rumah tangga. Buku telah membawa kemajuan untukku berbentuk kemajuan karir, kemajuan finansial, kesehatan dan kehidupan. Meskipun saat ini, informasi dari dunia online sangat banyak, namun aku tetap menyukai buku karena selain lebih enak ketika dibaca, tidak ada radiasi, dan ga akan pernah hilang karena virus dll. Berikut adalah perjalanan "kasih asmara" ku dengan beberapa buku yang sangat berkesan untukku.

Aku mulai tertarik membaca buku sejak aku berumur 18-19 tahun ketika aku tergabung disuatu klub mahasiswa dan diberikan kesempatan memimpin 1 departemen. Hal tersebut merupakan hal baru buat aku, sehingga untuk memastikan aku bisa menjalankan tanggung jawab tersebut, aku memutuskan untuk membaca satu buku pinjaman "How To Win Friends & Influence People" ~Dale Carnegie. Ini merupakan buku pertama penuh tulisan yang pernah aku baca selaing buku pelajaran yang juga jarang dibaca :D. Buku ini mengajarkan kepadaku bagaimana membangun hubungan dengan orang lain, bagaimana memperlakukan orang lain dan ketika dipraktekkan, hasilnya sangat luar biasa. Dan salah satu tipsnya yang masih aku ingat sampai sekarang adalah tertariklah dengan orang lain terlebih dahulu jika kita ingin orang lain tertarik dengan kita. Hal ini langsung aku praktekkan karena pada jaman tersebut, aku memiliki satu staff yang mulai kehilangan fokus, yang kalau diteleponin atau diSMS tidak pernah diangkat / dibalas. Suatu hari ketika dia kembali ke kampung halaman pas musim liburan, aku memutuskan menerapkan tips ini dengan menanyakan kabar liburannya, apa saja yang menyenangkan, dll dan ternyata benar, dia langsung merespon sms tersebut, sangat senang sekali, akhirnya pun aku ngobrol cukup lama dengan dia, padahal sebelumnya telepon pun tidak pernah diangkat dan akhirnya baru diketahui ternyata selama ini dia sedang memiliki masalah keluarga yang membuat dia kehilangan fokus. Buku ini telah menjadi salah satu fondasi yang membentuk kemampuan ku dalam berinteraksi dengan orang lain ketika awal aku bekerja sampai sekarang. 
Buku favorit terbaruku adalah "Delivering Happiness"~Tony Hsieh. Buku ini, dari judulnya terkesan sebagai buku motivasi pengembangan diri seperti yang dilakukan oleh motivator yang umumnya menggunakan pendekatan teoritis. Namun ketika mulai membaca, seperti ada tarikan magnet yang membuatku ingin terus membaca dan akhirnya aku menghabiskan satu buku hanya dalam 2 hari. Ini menjadi rekor tercepatku menghabiskan satu buku apalagi dalam bahasa inggris. Buku ini menunjukkan bagaimana Tony meraih kebahagiaan hidupnya melalui perjalanan sebagai seorang yang materialistis, berubah menjadi orang yang mengejar apa yang ingin dilakukan dan akhirnya menjadi orang yang berpikir apa yang bisa dibagikan ke orang lain, singkat kata "Profit-Passion-Purpose". Ini merupakan Business Book yang diceritakan dengan begitu ringan sehingga mudah dicerna oleh semua orang. Selain menceritakan tentang perjalanan dirinya, buku ini juga menceritakan bagaimana dia membentuk tim dan perusahaan yang memiliki budaya kuat untuk kemajuan perusahaan yang membuatku sangat ingin mempraktekkannya di kantor.  Satu pemikiran yang sangat menarik adalah "I dont know what im going to do, but i know what i dont want to do". Tony menggunakan pemikiran ini untuk memutuskan berhenti dari perusahaan oracle dimana dia sudah mendapat gaji yang diatas rata-rata dari teman seangkatannya, namun karena ketika bangun pagi, dia berulang kali me-snooze alarmnya dan menunda-nunda pergi ke kantor, maka dia tahu bahwa sudah saatnya dia berhenti meskipun pada saat itu, bisnis website developer yang dia kembangkan masih belum jelas. Buku ini sangat membangkitkan jiwa & pemikiran entreprenuerku, (yang biasanya kalau kita bilang entreprenuer, kita langsung mengasosiasikan dengan punya usaha sendiri), namun inspirasi yang aku dapatkan justru membangkitkan jiwa entreprenuerku di dalam perusahaan tempatku bekerja karena aku berpikir, terlalu lama untuk menunggu sampai aku memiliki perusahaan sendiri, selain itu kalau aku jalankan langsung pemikiran dia sekarang saat aku masih menjadi pekerja, aku akan bisa mengetahui strategi mana yang berhasil / tidak, dan pastinya biaya dan resiko pembelajaranku bukan Hanya menjadi resikoku sendiri namun resiko perusahaan (pengalihan resiko seperti asuransi dan low cost, high impact for me :D ). Hal ini menjadi salah satu hal yang membuatku menjadi lebih bersemangat kekantor setiap harinya.
Dan Buku Cacing & Kotoran Kesayangannya 1&3 ~Ajahn Brahm, juga memiliki cerita yang menarik, ringan dan sangat menyentuh sisi humanisme dan rohani. Khususnya cerita mengenai sepasang suami istri yang bertengkar di bulan madu mereka karena menembak suara ayam atau bebek tanpa melihat bentuk binatang tersebut (gak penting banget kan?). Hal ini mengingatkan ku untuk menghindari perdebatan mengenai isu-isu yang tidak penting terhadap hidupku dan mengingatkanku untuk selalu melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum mengutarakan pendapat atas suatu hal. Selain itu, di bukunya yang ke-3 mengenai sumpah perkawinan dimana dia mengatakan kepada pasangan yang menikah bahwa sekarang bukan saatnya memikirkan tentang suami mu / istrimu, yang membuat pasangan tersebut binggung sebelum akhirnya mendengarkan kalimat berikutnya "Sekarang adalah saatnya kamu memikirkan "Kita", masalah suami/istrimu adalah masalah "Kita" ". Kalimat ini sangat melekat dikepalaku untuk selalu belajar memposisikan segala sesuatu dalam perkawinanku untuk "Kita" bukan aku ataupun kamu.

Masih banyak buku lainnya, seperti Why Men Dont Listen and Woman Can't Read Maps, dll yang aku bahas di posting-an berikutnya. Terakhir, didalam buku akan banyak informasi yang bisa kita ambil dan sadari, namun pastikan kita untuk memPRAKTEKkan apa yang kita pelajari dari buku tersebut, karena dengan cara itulah kita baru akan memetik hasil positifnya.

Happy Reading & Start Implementing :)

No comments:

Post a Comment