Monday, May 21, 2012

WowTernyata "Lempar Koin = Kata Hati"

Ketika masih SMA & kuliah S1, kalau pas lagi curhat atau dengerin teman curhat, pada akhir sesi pasti akan selalu keluar kalimat ini "Dengerin kata hatimu". Kata Hati? maksudnya bagaimana? meskipun pada saat itu aku tidak mengerti maksud dari kata hati, tapi kalau mendengar atau mengucapkan kata-kata tersebut rasanya keren, rasanya nasehatnya berbobot sekali. Contohnya ketika ada 2 teman pria yang sepertinya menarik, tapi binggung milih yang mana, maka akan ada saran "Dengerin kata hatimu aja", meskipun akhirnya aku memilih mengikuti kata mama ku "Kalau mau sekolah jangan pacaran, tar kalau patah hati, sekolah berantakan, lagian kalau pacaran ga enak, kemana-mana terikat, kalau sendiri kan kamu mau kemana-mana bebas" :p.

Seiring perjalanan hidup, setelah lulus kuliah, masuk kerja, kuliah lagi, masuk  kerja lagi, sedikit demi sedikit akhirnya aku berpikir aku mulai mengerti maksud "Kata Hati". Menurutku, Kata Hati/hati kecil/nurani merupakan bahasa yang bisa digunakan untuk mengungkapkan diri kita yang sebenarnya sama seperti ketika kita baru lahir ataupun masih kecil dimana kita selalu sangat jujur terhadap diri sendiri & orang lain, selalu tahu apa yang kita mau dan apa yang tidak kita sukai. Namun seiring berjalannya waktu ketika kita mulai dewasa dan berinteraksi dengan lingkungan, banyak dari kita mulai kehilangan kejujuran terhadap diri sendiri, kita mulai tidak memperhatikan apa yang diri kita inginkan, kita mulai memberikan pembenaran-pembenaran berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sehingga ketika dibilang "Dengerin Kata Hatimu", kita menjadi binggung, Kata hati? apa kata hatiku? yang ada kita mengikuti Kata Pikiran, mencoba melakukan perbandingan jika melakukan satu hal, apa positif dan negatifnya, lebih banyak positif atau negatif dan memutuskan berdasarkan banyaknya nilai di salah satu sisi. Cara pengambilan keputusan seperti ini juga sangat sering diajarkan disekolah/kuliah. Dan belum pernah ada sekolah umum (sepengetahuan saya) yang mengajarkan mengambil keputusan berdasarkan Kata hati. 

Kata hati adalah pilihan diri yang ketika diikuti, tidak akan ada rasa bersalah, kita akan merasa tenang ketika mengambil keputusan tersebut karena tidak ada penolakan dalam diri. Jika masih terlalu abstrak, coba gunakan trik Melempar koin. Contoh: Ketika kita binggung memilih harus makan Wendy's atau Solaria, dan kita mencoba melempar koin menentukan pilihan makan siang, jika angka maka Wendys, jika burung garuda maka Solaria. Ketika koin yang ditangkap menunjukkan angka = Wendy's, dan pada saat itu, coba perhatikan jika muncul sekecil apapun keberatan dalam hati "arggh...malas juga" artinya sebenarnya dalam hati kecil kita, sudah tau bahwa kita tidak mau makan Wendys. Lempar koin sebenarnya bukan untuk memutuskan apa yang kita mau,  tapi memberitahukan kepada diri apa yang tidak mau kita ambil. Hal ini aku baca dari buku Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3 oleh Ajahn Brahm. Dan contoh nyata dengan apa yang dialami suamiku. Ketika ada pertandingan bola, Chelsea Vs. Liverpool dan binggung harus membela yang mana, akhirnya bertanya ke aku, "yang mana ni?" jawabku "Pilih Lyly aja", trus dia bilang "ly...Liverpool dong". Seper sekian detik setelah dia berkata Liverpool, dia langsung memberikan respond "yah...."menunjukkan pada dasarnya kata hatinya tidak senang kalau memilih Liverpool namun dia tetap memilih itu, dan benar keesokan harinya yang menang Chelsea dan dia bilang "kemaren juga uda ga pengen Liverpool cuma karena semua temannya milih Chelsea, dia cuma pingin berbeda saja". "Cuma ingin berbeda saja" merupakan Kata Pikiran bukan Kata hati. 

Seringnya ketika kita menghadapi keraguan antara dua pilihan, kita tidak mendengarkan hati kecil kita karena terlalu sibuk mendengarkan Kata Pikiran dan pendapat/petimbangan dari orang lain, mencoba memikirkan segala resiko dan keuntungan yang akhirnya tetap membuat kita binggung mau milih yang mana dan akhirnya cari teman lagi, tanya lagi dan tetap masih binggung sampai akhirnya memutuskan karena sudah mepet dan berharap dengan cemas semoga keputusan yang kita ambil adalah yang terbaik dan berharap kalaupun bukan, maka badai pasti berlalu. Memang tidak mudah mendengarkan hati kecil tapi cobalah untuk berhenti tidak melakukan apa-apa, tidak usah berpikir apa-apa dan nikmati saja hari kita seperti tidak terjadi apa-apa, maka pikiran akan lebih tenang dan kita kan mulai bisa mendengarkan hati kecil kita dengan lebih jelas.

Kata Hatiku "Ayo tidur, sudah malam, ngantuk" :). Good Night (23.58PM)


No comments:

Post a Comment