Seringnya setiap minggu aku berjalan kaki menuju tempat ibadah karena hanya berjarak sekitar satu blok. aku memilih berjalan kaki karena terpikir bahwa setiap hari tidak pernah berolahraga, bangun pagi cuma nginjak gas, duduk depan komputer, nginjak gas lagi trus tidur. Sehingga aku menyempatkan diri untuk berjalan kaki dihari minggu. Selain untuk alasan berolah raga supaya sehat, aku juga berpikir untuk lebih menghemat waktu & bahan bakar serta mengikuti gerakan Go Green, karena meskipun cuma beda satu blok, namun aku harus memutar dan melewati lampu merah yang cukup lama dan panjang. Kabar baiknya, selain dari hal positif diatas yang bisa aku rasakan ketika berjalan kaki, ternyata aku juga bisa belajar untuk saling berbagi seperti yang aku saksikan pagi ini.
Pagi ini, seperti biasa aku berjalan kaki dan diujung gang ketika belok ke kanan, selalu ada Bapak-bapak dan Ibu-ibu penyapu jalan yang ngumpul, sepertinya sambil menunggu jemputan. Minggu lalu, aku menyaksikan seorang ibu penyapu jalan yang cuek saja menggaruk badannya ketika pakaiannya terbuka. Namun minggu ini, dibalik sikap cuek tersebut, aku menyaksikan kewelasasihan Bapak-Bapak dan Ibu-ibu penyapu jalan tersebut. Mereka yang sehari-harinya mungkin hidup serba pas-pasan atau mungkin kekurangan, namun pagi ini, mereka menjadi orang kaya ketika mereka memberikan sebungkus nasi kepada satu ibu & anak laki-lakinya yang menarik gerobak (yang sepertinya juga menjadi tempat tidur mereka setiap malam). Meskipun Bapak penyapu jalan ini memiliki pendapatan yang sangat kecil, namun mereka tetap bersedia berbagi dengan yang lain dan inilah yang membuat mereka menjadi orang kaya karena mereka memiliki mental dan hati yang kaya. Ada satu pemikiran mengenai kedermawanan yakni seorang pengemis yang memberikan Rp. 2000,- ke orang yang membutuhkan bisa jadi memiliki kedermawanan yang lebih besar daripada seorang milyader memberikan Rp. 200.000,-. Sungguh pemandangan pagi hari yang begitu baik yang terus meningatkanku untuk saling berbagi.
Setelah melewati kumpulan Bapak Ibu Penyapu jalan, aku juga secara tidak sengaja melihat bagaimana alam (tumbuhan) juga tidak keberatan untuk saling berbagi. Ada sebuah pohon lumayan besar dipinggir kali yang batang pohonnya dililit oleh batang pohon lain yang sepertinya mencoba bertahan hidup dengan cara naik ke atas untuk mendapatkan sinar matahari. Namun karena kedua batang pohon tersebut memiliki warna yang berbeda sehingga menimbulkan pemandangan yang unik & menarik seperti Setting untuk syuting film Tarzan.
Selain dua hal diatas, berjalan kaki juga memberikan kesempatan lebih besar untuk mengenal satpam dan orang dilingkungan sekitar karena kita memiliki waktu yang lebih banyak untuk melihat sekitar kita, seperti beberapa minggu yang lalu, ketika aku berjalan memasuki jalan tempat ibadah tersebut, ada ibu yang mengklakson dan berhenti untuk memberikan tumpungan karena beliau juga menuju tempat yang sama dan ternyata dia adalah salah satu pengurus ditempat tersebut.
Pengalaman baik diatas hanya mungkin kita dapatkan ketika kita berjalan kaki. Jadi, mari kita sempatkan diri berjalan kaki dimulai dari mengunjungi tempat sekitar lingkungan rumah kita. Namun jika masih terpikirkan hal negatif ketika berjalan kaki seperti dibawah ini, beerikut beberapa tips dan pemikiran :
1. Cuaca panas => maka berjalan kaki lah ketika pagi atau sore hari dan pastikan membawa payung
2. Polusi => berjalan kakilah dengan menggunakan masker, namun ketika pagi hari biasanya kendaraan belum terlalu banyak, sehingga masih ada kesempatan
3. Bau matahari dan debu => pakailah pakaian atau jaket tipis sehingga ketika sampai ke tempat tujuan, kita bisa melepaskan jaket tersebut, dan baju kita bebas dari bau-bauan tersebut
4. Jalanannya ga nyaman pagi pejalan kaki => anggap saja seperti lagi hiking, semakin banyak gundukan dan lain-lain maka tubuh semakin banyak bergerak sehingga lebih sehat
5. Banyak Mobil & Motor, bahaya => Hitung-hitung melatih refleks diri. Anak-anak jalanan saja jarang sekali tertabrak, sehingga artinya kemungkinan kita tertabrak juga sangat kecil.
6. Lingkungan tidak aman => berjalanlah di pagi atau sore hari ketika masih terang dan ajaklah orang rumah untuk menemani. Sambil jalan sambil ngobrol untuk lebih saling mengenal.
Pemikiran-pemikiran yang membuat kita mengurungkan niat untuk berjalan kaki pasti akan selalu ada dan kalaupun tidak ada, kita akan selalu mencari alasan untuk tidak berjalan kaki, karena pada dasarnya manusia selalu mencari kenyamanan. Sehingga kita perlu memberitahu kepada diri kita sendiri bahwa bergerak dan berjalan kaki akan memberikan kenyamanan di masa depan kepada tubuh untuk tetap sehat, maka semua alasan negatif tadi akan hilang dan kita akan siap untuk berjalan kaki. Dan Ibu disamping ini bahkan dapat menikmati kegiatan berjalan kaki saat ini juga (bukan dimasa depan) dengan sambil ngobrol di telepon.
Happy Walking....:)
No comments:
Post a Comment